Terlambat Bicara (Speech Delay) Pada Anak Dan Penyebabnya

Usia balita merupakan tahapan usia emas pertumbuhan pada si kecil. Para orangtua sepertinya perlu mengetahui tahapan-tahapan perkembangan pada anak dan juga membekali diri dengan pengetahuan perkembangan anak. Hal ini agar anak-anak terhindar dari keterlambatan tumbuh kembang. Salah satu tahap yang cukup penting pada tumbuh kembang anak adalah tahap ketika ia bisa berbicara atau mengungkapkan kata-kata.

Dalam usia pertumbuhan dan perkembangan, anak perlu diberikan kebebasan untuk perkembangan verbal dan motorik. Jika dalam usia 2 tahun anak masih belum berbicara, ada kemungkinan mempengaruhi perkembangan verbal kurang mempuni.

Speech delay atau keterlambatan bicara pada anak memang terkadang sulit untuk disadari oleh orangtua. Penyebabnya karena pada usia 12 bulan biasanya anak balita memang masih sulit untuk berbahasa dan berkomunikasi dengan baik. Namun pada umumnya, saat balita memasuki usia 12 bulan, anak sudah mampu mengucapkan beberapa kata sederhana seperti ibu atau ayah.

Jumlah Kosakata Yang Dimiliki Anak

Bertambahnya usia anak, maka ikut juga perkembangan kosakata yang dimiliki oleh anak. Biasanya pada usia 18 bulan, anak sudah memiliki 20-100 kosakata. Pada usia 24 bulan, biasanya anak sudah bisa mengerti perkataan dari orang lain, selain itu, anak sudah bisa berkomunikasi secara sederhana. Dan umumnya, usia 2 tahun anak sudah bisa menyebutkan namanya sendiri dan berkomunikasi menggunakan kalimat-kalimat sederhana. Jika anak belum memiliki kemampuan seperti penjelasan di atas, kemungkinan anak tersebut mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara.

Penyebab Speech Delay

Penyebab Speech Delay atau keterlambatan berbicara pada anak juga banyak penyebabnya. Adanya gangguan pada pendengaran atau kurangnya stimulasi terhadap anak menjadi salah satu penyebab keterlambatan berbicara pada anak.

  1. Banyak kasus yang terjadi akhibat kurangnya stimulus dikarenakan orangtua atau suster yang pendiam. Orangtua sibuk bekerja, sehingga saat orangtua pulang, anak sudah tidur sehingga quality time-nya kurang.
  2. Anak dibiasakan menggunakan gadget dengan alasan agar anak menjadi tenang, anak menjadi sibuk dengan dunianya sendiri sehingga tidak terlatih untuk berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.
  3. Anak dapat memperoleh apa yang mereka inginkan hanya dengan menunjuk tanpa berbicara dan jarang terjadinya dialog. Anak tinggal di dalam lingkungan keluarga besar yang terdiri atas kakek, nenek, om,tante, pembantu tapi tidak banyak berinteraksi sehingga tidak adanya stimulus.
  4. Kebingungan bahasa pada anak. Anak sebaiknya menggunakan bahasa ibu karena pada usia dini anak dapat melakukan banyak penyerapan kata. Pada dasarnya anak diberikan kemampuan yang luar biasa oleh Allah SWT untuk dapat menyerap banyak sekali pelajaran. Namun dalam beberapa kasus justru hal tersebut menimbulkan kebingungan bahasa. Kebingungan bahasa terjadi dikarenakan terlalu banyak bahasa yang digunakan seperti bahasa inggris, indonesia atau tambahan bahasa lain seperti bahasa daerah.
  5. Allah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Secara universal, perempuan memiliki kemampuan verbal, sedangkan pria memiliki kelebihan dan perkembangan yang pesat pada motorik kasar, seperti menendang, berlari, memanjat dan lebih aktif. Sedangkan kelemahan pada laki-laki yakni kelemahan dalam sisi verbal, dan perempuan memiliki kelemahan dalam motorik kasar. Orangtualah yang sebaiknya membantu memberikan stimulus untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.